Naga Cina ialah makhluk legenda dalam mitos dan budaya rakyat Cina, yang sejawat dengan naga-naga Jepun, Korea, Vietnam dan Turki. Dalam seni Cina, naga biasanya digambarkan sebagai makhluk seakan-akan ular yang panjang, bersisik dan berkaki empat.
Mitos?
11 Oktober 2013, Sebuah video telah dimuat naik di Youtube dan Facebook. Video tersebut menayangkan seekor naga yang dikatakan sedang terbang di ruang angkasa Truro, England.
Benar atau tidak? Tonton Video dibawah;
Naga Wujud atau Tidak?
Asal-usul naga Cina ini kurang pasti. Naga wujud dalam budaya Cina sejak ribuan tahun dahulu, dengan penemuan sebuah patung naga yang wujud sejak alaf kelima SM dari kebudayaan Yangshao di Henan pada tahun 1987, dan juga lencana-lencana pangkat buatan jed dalam bentuk melingkar yang digali dari kebudayaan Hongshan sekitar 4700-2900 SM.
Bentuk ular atau naga melingkar itu memainkan peranan yang penting dalam kebudayaan Cina awal. Aksara "naga" dalam tulisan Cina terawal juga berbentuk melingkar, begitu juga dengan tangkal-tangkal naga jed yang dibuat pada zaman Shang.
Masyarakat Cina purba memanggil dan merakam tulang-tulang dinosaur yang digali dari tanah sebagai tulang naga. Misalnya, Chang Qu merakam penemuan "tulang naga" di Sichuan pada 300 SM.
Dinosaur dalam bahasa Cina moden dipanggil kǒnglóng (bererti "naga yang dahsyat"). Sejak dahulu lagi hingga kini, penduduk desa di pedalaman negara China mengamalkan penggalian fosil "tulang naga" untuk kegunaan perubatan tradisional.
Di China ditemuinya sejenis dinosaur yang bergelar mèi lóng atau "naga tidur". Tinggalan fosil mei long ini ditemui dalam keadaan tidur dalam bentuk melingkar, menyendeh muncungnya di bawah sebelah kaki hadapannya sambil ekornya mengelilingi seluruh tubuh.
Menurut riwayat Guanzi, naga dikatakan mampu menyamar sebagai makhluk sehalus ulat, ataupun membesar menjadi sebesar alam semesta, terbang di tengah awan-awan atau bersembunyi dalam air.
Naga Wujud atau Tidak?
Sejarah Penemuan Naga di dalam sejarah China
Penemuan naga tercatat dalam buku Recording for the Jiaxing Regional Government yang menceritakan kalau pada bulan September 1588, seekor naga berwarna putih terlihat terbang di atas permukaan danau Ping di wilayah Pinghu, propinsi Zhejiang. Cahaya yang keluar dari naga putih tersebut begitu terangnya sehingga menerangi sebagian langit dengan warna merah yang terang benderang.
Dalam buku lainnya, Recording for the Songjiang Regional Government, disebutkan kalau 20 tahun setelah penemuan naga putih di danau Ping itu, seekor naga putih serupa juga terlihat terbang di atas sungai Huangpu di Songjiang, Shanghai. Naga itu terlihat pada bulan Juli 1608. Seorang saksi mata mengaku melihat seorang dewa sedang berdiri di kepala naga itu.
Kesaksian mengenai adanya dewa yang mengendarai naga tersebut adalah contoh kesaksian perjumpaan dengan naga sebagai makhluk spiritual. Di samping itu, ada kesaksian-kesaksian lainnya yang sama sekali tidak menyebutkan adanya dewa atau naga yang terbang. Kesaksian-kesaksian ini terdengar sangat mirip dengan kisah-kisah penampakan dan penemuan makhluk cryptid pada umumnya. Di bawah ini beberapa contohnya:
Pada tahun ke-24 masa pemerintahan Kaisar Jian'an dari dinasti Dong Han (219 Masehi), seekor naga berwarna kuning muncul di sungai Chishui di kota Wuyang dan berdiam disitu hingga sembilan hari lamanya sebelum akhirnya pergi. Setelah itu, para penduduk desa membangun sebuah kuil disitu dan sebuah prasasti dibuat sebagai penghormatan kepada naga tersebut.
Pada bulan April tahun 345 Masehi, tahun pertama pemerintahan kaisar Yonghe, dua ekor naga, satu berwarna putih dan yang lainnya berwarna hitam, muncul di gunung Long. Peristiwa munculnya naga ini membuat kaisar Murong dari kerajaan Yan memimpin sejumlah pejabatnya menuju gunung itu untuk melihat naga-naga tersebut. Ketika sampai disana, mereka mengadakan upacara keagamaan pada jarak 200 yard dari kedua naga tersebut.
Ratusan tahun kemudian, di gunung yang sama, seekor naga kembali muncul. Peristiwa ini dicatat dalam buku History of the Yuan Dinasty:
"Pada bulan Juli, tahun ke-27 masa pemerintahan kaisar Zhiyuan (1290 Masehi), seekor naga muncul di dekat gunung Long di wilayah Linxong, propinsi Shandong. Naga itu mampu membuat sebuah batu besar melayang di udara."
Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana cara naga tersebut membuat batu besar itu melayang.
Tahun 1162, seekor naga mati disebut ditemukan di danau Taibai. Naga ini memiliki sungut yang panjang dengan sisik yang besar. Punggungnya berwarna hitam sedangkan perutnya berwarna putih. Di punggungnya ada sebuah sirip, sedangkan di kepalanya ada dua tanduk besar. Karena makhluk itu mengeluarkan bau yang tidak sedap, para penduduk kemudian menutupinya dengan matras. Otoritas setempat pun segera memerintahkan pengadaan upacara sembahyang di lokasi itu. Satu hari setelah penemuan itu, bangkai naga itu hilang entah kemana.
Kesaksian lainnya dicatat oleh buku Recording for the Lin'an Regional Government yang menceritakan kalau pada tahun 1631, tahun ke-4 masa pemerintahan kaisar Chongzhen, seekor naga besar terlihat di sebuah danau di propinsi Yunan. Karena kemunculan ini, danau tersebut kemudian diberi nama Yilong yang berarti danau naga misterius. Nama ini masih digunakan hingga sekarang.
Buku lainnya, Amanded Recording of the Tang Dinasty, mencatat peristiwa penemuan seekor naga mati berwarna hitam di teritori Tongcheng. Peristiwa ini terjadi pada tahun terakhir pemerintahan kaisar Xiantong. Menariknya, buku ini memberikan deskripsi yang cukup detail mengenai naga tersebut. Disebutkan kalau panjang naga itu adalah sekitar 30 meter dimana setengahnya adalah ekornya. Ujung ekor naga tersebut pipih, sisiknya seperti ikan dan di kepalanya tumbuh dua tanduk. Sungut di samping mulutnya memiliki panjang 6 meter. Kakinya yang tumbuh di perutnya memiliki lapisan berwarna merah. Deskripsi ini sangat mirip dengan gambaran naga Cina klasik.
Buku Seven Books and Scriptures tulisan Long Ying juga mencatat peristiwa penemuan naga yang terjadi pada tahun terakhir pemerintahan kaisar Chenghua dari dinasti Ming. Naga itu ditemukan di pantai Xinhui, propinsi Guangdong. Nelayan yang melihatnya memukul makhluk itu hingga mati. Panjang naga tersebut kurang lebih 10 meter dan terlihat mirip dengan naga dalam lukisan-lukisan klasik. Kisah ini cukup aneh karena seorang nelayan yang melihat naga umumnya tidak akan memukulnya sampai mati, mengingat bangsa Cina sangat menghormati makhluk ini. Mungkin makhluk itu mengganggu sang nelayan, namun kita tidak bisa memastikannya.
Buku History for the Yongping Regional Government mencatat kalau pada musim semi tahun ke-19 masa pemerintahan kaisar Daoguang (1839), seekor naga ditemukan di pinggir sungai Luanhe di wilayah Laoting. Bangkai naga itu terlihat dikerubungi oleh lalat dan belatung. Penduduk lokal kemudian membangun sebuah tempat perlindungan untuk melindunginya dari sinar matahari langsung. Mereka juga menyiram air dingin ke tubuhnya. Legenda menyebutkan kalau tiga hari kemudian, Naga itu kembali hidup dan pergi begitu saja.
Peristiwa termodern yang menyangkut penemuan naga adalah yang terjadi pada Agustus 1944. Seekor naga hitam diberitakan jatuh ke tanah di desa Weizi di halaman rumah keluarga Chen, sekitar 9,4 mil barat laut wilayah Zhaoyuan, di sebelah selatan sungai Mudan di propinsi Heilongjiang. Naga hitam itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Para saksi mata mengatakan bahwa makhluk ini memiliki tanduk di atas kepalanya dan sisik yang menutupi seluruh tubuhnya. Makhluk itu memiliki bau seperti ikan yang menarik lalat untuk mengerumuninya.
Naga Wujud atau Tidak?